dan kamipun terdiam
dari kata maupun gerak
di dalam sunyi kita tak mendentingkan apaapa
sehingga jingga menggelap
melepaskan pandangan kepada dua arah berbeda
kadang salah satunya menduduk dalam
tidak memperdulikan
menyianyiakan
tak ada yang disembunyikan
kepada cara yang tak sama
kami merasa tidak ada
tak mengerti
ia tak mengerti
bahwa yang dihadapannya menatap dengan hati
mengatakan kalimatkalimat
apa tidak ingin berbicara padaku?
apa matamu tak betah menatapku?
hanya begitukan caramu untuk menganggapku?
kau tahu rasanya diangkat ke langit
lalu dihempaskan? iya kau tahu
tapi kau tak perduli. itu katamu
itu salahku
juga katamu
dia satu tema
dia yang selalu punya bab yang baru
dia pencipta antologi kembang api
dia analogi senin sore
dia selalu punya awal dan akhir pada setiap bukubuku kecilnya
jika saja dia mengerti.
14 juni 2012 20.31
No comments:
Post a Comment